fbpx
mengaji al quran

manfaat Belajar Mengaji Al quran dan menghafalnya

Pentingnya Belajar membaca alquran karena merupakan sarana mediasi penghambaan kepada Allah Azza wajalla. Dengan kata lain, membacanya saja sudah mendapatkan ribuan pahala apalagi kita menghafalkannya. banyak riwayat menyatakan tidak akan hancur jasadnya di alam kubur. Subhanallah! bahkan di akhirat pun para penghafal al quran tidak terjamah oleh panasnya api Neraka.

belajar mengaji al quran

Anda tentu sudah tahu belajar mengaji al quran itu hukumnya wajib bagi umat Muslim. Maka dari itu, sebelum melangkah lebih jauh dalam menghafal al quran kita harus memperhatikan betul-betul bagaimana belajar mengaji al quran yang baik dan benar yang sesuai kaidah tajwid dan tahsinya. lantas, langkah jitu apa yang harus diambil sebelum belajar mengaji al quran? yakni dengan cara mencari tutor yang ahli di bidangnya.

Pertanyaan-pertanyaan yang lain juga muncul di benak kaum muslimin yang serius ingin mengetahui beberapa keutamaan dari praktik menghafal beserta pengaruh-pengaruhnya, agar segala hasrat dan semangatnya meningkat. oleh karena itu, Quran Edu Center akan memaparkan secara gamblang manfaat dan  hikmah menghafal al quran yang diperkuat dari ayat-ayat Allah dan Sunnatullah.

manfaat menghafal al quran

Pertama:  Menghafal Merupakan Dasar dari Pembelajaran Al quran

Kita selaku umat Muslim tentunya diwajibkan untuk belajar al quran baik dari sisi tahsin, tajwid, tadabur ayat, dan diaplikasikan dalam kehidupan. Kita tentunya bersyukur, Allah kasih kesempatan untuk belajar al quran . Karena satu huruf al quran bernilai sepuluh kebaikan.

Meskipun pendemi, kita harusnya bersyukur Allah kasih kesempatan untuk belajar al quran online. Terlebih saat ini sudah memasuki era Abad-21. Di atas segalanya mendominasi belajar berbasis teknologi. Singkatnya, kita manfaatkan teknologi yang ada untuk belajar al quran baik secara maya ataupun ofline.

Kemudian menghafal, kita tahu bahwa al quran diturunkan secara bertahap/berangsur-angsur selama berbulan-bulan dan berhari-hari antara satu atau dua ayat dalam masa lebih dan al quran diturunkan secara puluhan tahun. Salah satu tujuannya adalah agar memudahkan Rasulullah SAW dan Sahabat dalam mengahafal serta mengingat ayat per ayat yang Allah turunkan.

Dalam hadits Qudsi disebutkan, “Sesungguhnya Aku mengutus engkau untuk mengujimu, dan Aku turunkan  kepada engkau  sebuah  kitab ( al quran ) yang tidak terhapus oleh air, yang engkau baca baik dalam keadaan tidur maupun bangun.”  

Alangkah baiknya dan sepatutnya kita untuk menghafal al quran karena merupakan proses  dari belajar al quran yang wajib dipenuhi oleh seluruh umat Rasulullah SAW.

Kedua: Al quran Adalah Sumber Pembelajaran di Sisi Umat

Al quran merupakan regulasi umat Islam dan menjadi sumber pengambilan. Dalam sebuah hadits Qudtsi, disebutkan, “Al quran itu terdapat informasi tentang bagaimana sebelum kamu dan hukum terhadap masalah yang terjadi di antara kamu. Itu merupakan hukum dan bukan lelucon.” Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam Firman-Nya:

الۤرۚ كِتَـٰبٌ أَنزَلۡنَـٰهُ إِلَیۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَطِ ٱلۡعَزِیزِ ٱلۡحَمِیدِ

“Alif Lām Rā. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim : 1)

Selain itu, Al quran adalah cahaya yang dibawa umat Islam kepada seluruh umat manusia untuk menjalankan misi risalahnya sebagai umat terbaik yang dikirim kepada seluruh umat manusia.

Jika ini adalah signifikans al quran dalam kehidupan umat, maka bagaimana signifikansi orang yang menghafal dan memberikan perhatian kepadanya. Maka dari itu kita jadikan al quran mediasi pelipu lara, penyembuh dari segala kesusahan, dan penenang di masa pandemi ini.

Ketiga: Menghafal Al quran Adalah Ketentuan Syariat Yang Tidak Mengenal Keterputusan

Para pakar psikologi menyatakan bahwa takut gagal merupakan hambatan terbesar yang menghalangi seseorang dari berbagai usahanya. Terkadang, akhir dari semua program kerja yang kita lalui mengalami benturan praktis dengan hambatan kegagalan dan ketidakmampuan untuk mengarunginya.

Sementara itu, kekhawatiran seperti ini tidak ada dalam program menghafa al quran Hal itu karena seseorang yang masih muda, ketika memulai langkah pertama dalam menghafal al quran dan terhenti tekadnya sebelum selesai, apakah nantinya secara praktis telah dianggap gagal walaupun ia sudah menghafal sebagian juz?

Usaha itu tidaklah hilang dengan sia-sia, karena waktu untuk membaca dan menghafal adalah waktu yang digunakan untuk ketaatan kepada Allah SWT. Jadi sudah paham ya, “tidak akan sia-sia orang yang bersusah payah belajar al quran dan menghafalkannya.

Keempat: Para Penghafal Al quran Adalah Keluarga Allah

Diriwayatkan dari Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kelompok manusia.” Mereka berkata, “Siapa mereka?” Rasul menjawab, “Mereka adalah para penghafal Al-Qur’an, keluarga Allah, dan kelompok pilihan-Nya.” (HR. Ibnu Majah).

Hukum Menghafal Al quran

Menurut mayoritas ulama, menghafal al quran adalah fardhu kifayah. Apabila sebagian orang melakukannya, maka gugurlah dosa dari yang lain. Di sini, harus ditunjukkan keutamaan mempelajari al quran dan keharusan pencarian yang lebih intensif terhadapnya.

Dan sudah jelas Allah menginformasikan lewat kalam-Nya:

وَقُل رَّبِّ زِدۡنِی عِلۡمًا

“… Dan, katakanlah, ‘ Ya Tuhanku, tambahkan kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thaahaa : 114).

Allah SWT tidak memerintahkan Nabi-Nya untuk mencari penambahan sesuatu selain ilmu. Dan, tidak ada sesuatu yang lebih baik selain mempelajari Al-Qur’an. Karena, di dalamnya, terkandung ilmu-ilmu agama yang merupakan dasar bagi beberapa ilmu syariat yang menghasilkan pengetahuan manusia tentang Rab-Nya, dan mengetahui perintah agama yang diwajibkan terhadap seorang mukallaf dalam aspek ibadah serta muamalah.

Ucapan Bijak Untuk Para Penghafal Al quran

Menghafal Al quran bukan siapa cepat dia dapat. Tetapi siapa yang bertahan dan menikamati setiap detik-detik bersama Kalam-Nya. Ya! Bukan banyaknya, namun nikmat bersama Kalam-Nya.

“Menghafal Al quran itu bukan seberapa banyak ayat dalam satu waktu. Namun, seberapa banyak waktu untuk satu ayat.”

Saudaraku seiman dan seagama. Dunia semakin jauh dari cahaya al quran, dan akibatnya telah jelas terjadi di depan mata: hati gelisah, hidup berantakan, tatanan sosial buruk, akhlak terpinggirkan, dan lain sebagainya. Hadirnya artikel ini semoga memancarkan kesegaran ruhani bagi kita semua. Yuk, tetap semangat belajar al quran dan mengamalkannya.

Share and Enjoy !

Shares