fbpx
belajar tajwid surah annaba 1-3

belajar tajwid di surah an naba ayat 1-3

Belajar tajwid – Salah satu fadilah yang harus dipenuhi saat membaca Alquran ialah penggunaan tajwid yang benar dan tepat. Syarat membaca Alquran yang benar adalah menguasai huruf hijaiyah, paham tanda baca Alquran, dan ilmu tajwid seperti makhroj dan sifat yang faseh. Oleh karenanya, penting untuk kamu belajar mengaji tajwid agar lebih sempurna bacaan Alquran.

Saat ini sudah sangat mudah untuk belajar tajwid. Namun praktiknya yang kurang. Dari itu belajar tajwid tak cukup hanya teori namun butuh guru/tutor yang ahli. Kamu bisa belajar tajwid baik online ataupun ofline di Quran Edu Center.

Bagi kamu yang sudah ahli disarankan untuk terus mengulang materi tajwid agar tidak lupa dengan cara mengamalkan ilmunya kepada yang membutuhkan.

belajar tajwid surah an naba 1-3

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ
(3) عَمَّ یَتَسَاۤءَلُون (1) عَنِ ٱلنَّبَإِ ٱلۡعَظِیمِ (2) ٱلَّذِی هُمۡ فِیهِ مُخۡتَلِفُونَ

Artinya : 1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? 2. Tentang berita yang besar (hari berbangkit), 3. yang dalam itu mereka berselisih.

bedah tajwid

عَمَّ یَتَسَاۤءَلُون

عَمَّ

Merupakan bacaan ghunnah. Karena setiap ada huruf mim dan nun yang bertasydid dibaca dengung dua harakat tempo lambat.

یَتَسَاۤءَ

Merupakan hukum mad wajib muthasil. Karena ada huruf alif/huruf mad thabii bertemu hamzah di satu kalimat.

لُون

Dihukumi dua hukum yaitu mad thabii & mad Aridh. Bila bacanya berhenti itu disebut mad Aridh li sukun. Karena ada “WAU” huruf mad atau huruf layyin yang sesudahnya ada waqof atau berhenti karena hal lain seperti nafas yang tidak sampai. Dengan panjang 2, 4, 6 harakat. Sedang dihukumi mad thabii bila bacanya di washalkan atau dilanjut ke ayat berikutnya. Panjangnya 1 alif atau 2 harakat.

عَنِ ٱلنَّبَإِ ٱلۡعَظِیمِ

عَنِ ٱلنَّبَإِ

Dibaca aninnnabail`adzhim. Ingat cara baacanya harus ditahan dua harakat karena temasuk bacaan ghunnah. Apabila ada mim dan nun yang bertasydid.

ٱلنَّبَإِ ٱلۡعَ

Dibaca Nabail`adzhimi. Naba-il disebut hukum tarqiq karena apabila ada hurul LAM yang terdapat dalam semua perkataan bahasa Arab selain perkataan Jalalah (lafadz Allah اَللَّهُ ) itu harus dibaca tipis pada semua harakat, baik harakat fathah, kasrah, & dhammah.

لۡعَظِیمِ

Dibaca dua hukum yaitu mad thabii & mad Aridh. Bila bacanya berhenti itu disebut mad Aridh li sukun. Karena ada “YA` Sukun” huruf mad atau huruf layyin yang sesudahnya ada waqof atau berhenti karena hal lain, seperti nafas yang tidak sampai. Dengan panjang 2, 4, 6 harakat. Sedangkan dihukumi mad thabii bila bacanya di washalkan atau dilanjut ke ayat berikutnya. Panjangnya 1 alif atau 2 harakat.

silahkan sambil dibuka alqurannya agar lebih paham

ٱلَّذِی هُمۡ فِیهِ مُخۡتَلِفُونَ

ٱلَّذِی

Al nya (اَلْ) dısebut tarqıq karena apabıla ada huruf LAM yang ada dı semua perkataan/ayat yang selain lafadz Allah. Baik itu harakat fathah, kasrah, dan dhammah.

ذِی

Disebut hukum mad thabii karena apabila ada harakat tertentu bertemu huruf mad Alif, Wau, Ya` yang disukunkan. Dan harus dibaca panjang dua harakat. Adapun masing-masing penjelasannya sebagai berikut.

(1) Apabila ada wau sukun sebelumnya berharakat dhammah

(2) Apabila ada ya` sukun sebelumnya berharakat kasrah

(3) Apabila ada alif sebelumnya berharakat fathah.

مُخۡتَ

Dibaca ‘Mukh’ denga mulut harus monyong dan rongga mulut berbentuk seperti goa. Yang seolah-olah mulut itu dipenuhi makanan namun tidak tumpah. Dan ini hukumnya Tafkhimul Ist’la (huruf-huruf isti’la yang dibaca tebal).

Huruf-huruf isti’la’ ada tujuh, dan dikelompokkan dalam lafal خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ (transliterasi: khuṣṣa ḍaghṭin qiẓ), yaitu kha (خ), ṣad (ص), ḍad (ض), ghain (غ), ṭha (ط), qaf (ق), dan zha (ظ).

فُونَ

Bisa dibca fuuna kalau nyambung, bisa dibaca fuuun ketika berhenti. Hukumnya ada dua mad thabii bila washal dan mad aridh li sukun bila berhenti. Untuk lebih jelasnya teman-teman bisa lihat penjelasan sebelumnya (di atas).

Share and Enjoy !

Shares